1. 20 Tips Komposisi Agar Foto Makin Keren
Komposisi dalam bidang seni apapun adalah ibarat selera akan makanan, semua kembali ke preferensi masing-masing. Namun begitu, ada beberapa panduan tertentu yang tak lekang waktu dan ikut di amini oleh mayoritas pelaku.
Duapuluh tips singkat komposisi untuk fotografi berikut disarikan dari beragam sumber tulisan serta buku fotografi dan semoga pembaca bisa menambah atau menguranginya dengan mengisi komentar di akhir tulisan. Isinya bukan aturan tapi panduan, karena sekali lagi komposisi adalah masalah selera.
- Tarik perhatian ke arah subyek utama dalam foto. Manfaatkan warna, bentuk, cahaya atau garis supaya foto tampak kuat dan menyedot perhatian
- Sederhana, makin sederhana susunan foto anda makin kuat kesan yang ditimbulkan
- Kurangi elemen yang tidak seirama. Jika menurut anda ada elemen tertentu yang merusak irama dan keharmonisan foto, singkirkan – tutupi – atau pindahkan sudut pemotretan supaya elemen tersebut hilang
- Penuhi seluruh isi frame dengan obyek utama. Kadang foto yang kuat kesannya adalah foto yang tanpa background sama sekali
- Jangan biarkan ruang kosong mendominasi foto
- Cek daerah disekitar garis frame, jangan biarkan ada tangan, kaki atau bagian penting obyek terpotong tanpa alasan kuat
- Maksimalkan penggunaan point of view (titik pandang) yang menarik, jangan melulu memotret dari depan subyek
- Jangan lupa rule of third. Tarik garis imajiner yang membagi foto menjadi 9 bagian sama besar. Tempatkan obyek utama di persimpangan garis-garisnya
- Saat memotret orang, usahakan selalu agar mata berada diatas garis tengah foto
- Bagian paling terang dalam foto adalah bagian yang paling menyedot perhatian mata. Taruh obyek utama disana
- Background lah yang memperkuat kesan. Jadi jangan biarkan background mematikan obyek utama. Baca lebih jauh tentang background disini.
- Memotret secara horisontal memperkuat kesan lebar dan secara vertikal memperkuat kesan tinggi
- Tajamkan mata untuk mengenali pola yang berulang, manfaatkan
- Tajamkan mata untuk mengenali pola simetri, manfaatkan
- Leading line dan kurva-S selalu menyenangkan dilihat
- Untuk memotret anak-anak, jongkoklah. Sejajarkan kamera dengan mata mereka
- Hindari menaruh titik perhatian tepat ditengah-tengah foto
- Hindari meletakkan garis horison tepat di tengah foto, usahakan horison ada di sepertiga atas atau bawah
- Jangan biarkan garis horison menabrak bagian obyek yang penting
- Cek, cek dan cek lagi sesaat sebelum memencet shutter. Pastikan apa yang tampak di viewfinder sesuai keinginan anda
2. KOMPOSISI dalam Fotografi
Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap. Cara anda menata komposisi dalam jendela bidik akan diinterprestasikan kemudian setelah foto anda tersebut dicetak. Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact- sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto anda. Dengan demikian anda perlu menata sedemikian rupa agar tujuan anda tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatumengejutkan, beda, eksentrik. Dalam komposisi klasik selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian. Hal ini terjadi karena penataan posisi, subordinasi, kontras cahaya atau intensitas subjek dibandingkan sekitarnya atau pengaturan sedemikian rupa yang membentuk arah yang membawa perhatian pengamat pada satu titik.
Secara keseluruhan, komposisi klasik yang baik memiliki proporsi yang menyenangkan. Ada keseimbangan antara gelap dan terang, antara bentuk padat dan ruang terbuka atau warna-warna cerah dengan warna-warna redup. Pada kesempatan-kesempatan tertentu, bila dibutuhkan mungkin anda akan membutuhkan komposisi anda seluruhnya simetris. Seringkali gambar yang anda buat lebih dinamis dan secara visual lebih menarik bila anda menempatkan subjek ditengah. Anda harus menghindari sebuah garis pembagi biarpun itu vertikal.
Untuk menghindari sebuah gambar yang dinamis diperlukan juga kehadiran irama. Irama ini terjadi karena adanya pengulangan berkali-kali sebuah objek yang berukuran kecil. Kehadiran irama dalam gambar mengesankan adanya suatu gerakan.
- Garis
Fotografer yang baik kerap menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.
- Shape
Salah satu formula paling sederhana yang dapat membuat sebuah foto menarik perhatian adalah dengan memberi prioritas pada sebuah elemen visual. Shape adalah salah satunya. Kita umumnya menganggap shape sebagai outline yang tercipta karena sebuah shape terbentuk, pada intinya, subjek foto, gambar dianggap memiliki kekuatan visual dan kualitas abstrak. Untuk membuat shape menonjol, anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari latar belakang yang terlalu ramai. Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau perbedaan warna.
Sebuah shape tentu saja tidak berdiri sendiri. Ketika masuk kedalam sebuah pemandangan yang berisi dua atau lebih shape yang sama, kita juga dapat meng-crop salah satu shape untuk memperkuat kualitas gambar.
- Form
Ketika shape sendiri dapat mengindentifikasikan objek, masih diperlukan form untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta dari bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut.
- Tekstur
Sebuah foto dengan gambar teksur yang menonjol dapat merupakan sebuah bentuk kreatif dari shape atau pattern. Jika memadai, tekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi ke subyek anda.
Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita lihat, misalnya bila kita ingin memotret tekstur permukaan sehelai daun. Ada pula saat dimana kita harus mundur karena subyek yang kita tuju adalah pemandangan yang sangat luas. Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.
Memotret tekstur dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan tersebut bila menyentuhnya. Sama seperti pattern, tekstur paling baik ditampilkan dengan beberapa variasi dan nampak melebar hingga keluar batas gambar.
- Patterns
Pattern yang berupa pengulangan shape, garis dan warna adalah elemen visual lainnya yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan. Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian pemerhati.
Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar cenderung kurang kesan kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol.
Dengan mempelajari prinsip-prinsip komposisi di atas, berikut ini adalah beberapa jenis yang dapat anda gunakan :
- Rule of thirds
Bayangkan ada garis-garis panduan yang membentuk sembilan buah empat persegi panjang yang sama besar pada sebuah gambar. Elemen-elemen gambar yang muncul di sudut-sudut persegi panjang pusat akan mendapat daya tarik maksimum.
- Format : Horizon atau Vertikal
Proporsi empat persegi panjang pada viewinder memungkinkan kita untuk melakukan pemotretan dalam format landscape/horizontal atau vertikal/portrait. Perbedaan pengambilan format dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir. Lihatlah pada jendela bidik secara horizontal maupun vertikal dan tentukan keputusan kreatif untuk hasil terbaik.
- Keep it simple
Dalam beberapa keadaan, pilihan terbaik adalah keep it simple. Sangat sulit bagi orang yang melihat sebuah foto apabila terlalu banyak titik yang menarik perhatian. Umumnya makin ?ramai? sebuah gambar, makin kurang menarik gambar itu. Cobalah berkonsentrasi pada satu titik perhatian dan maksimalkan daya tariknya.
- Picture scale
Sebuah gambar yang nampak biasa namun menjadi menarik karena ada sebuah titik kecil yang menarik perhatian. Dengan pemotretan landscape atau monument, kembangkan daya tarik pemotretan dengan menambahkan obyek yang diketahui besarnya sebagai titik perhatian untuk memberikan kesan perbandingan skala.
- Horizons
Merubah keseimbangan langit dan tanah dapat mengubah pemandangan gambar secara radikal. Bila gambar hampir dipenuhi oleh langit akan memberikan kesan polos terbuka dan lebar tapi bila langit hanya disisakan sedikit di bagian atas gambar, akan timbul kesan penuh.
- Leading lines
Garis yang membawa mata orang yang melihat foto ke dalam gambar atau melintas gambar. Umumnya garis-garis ini berbentuk :
Garis-garis yang terlihat secara fisik misalnya marka jalan atau tidak terlihat secara langsung misalnya bayangan, refleksi.
- Be different
Barangkali ada bidikan-bidikan lain yang dapat diambil selain pendekatan dari depan dan memotret paralel ke tanah. Bergerak mendekat dari yang diduga seringkali menghasilkan efek yang menarik.
- Colour
Membuat bagian dari gambar menonjol dari background. Cara utama untuk memperoleh hal ini adalah memperoleh subyek yang warna atau nadanya berbeda secara radikal dengan background.
- Framing
Bila subyek secara khusus mempunyai bentuk yang kuat, penuh frame dengan subyek. Baik itu dengan cara menggunakan lensa dengan fokus lebih panjang atau bergerak mendekati subyek.
- Shooting position
Ketika kita merasa jenuh dengan komposisi yang itu-itu saja, cobalah meurbah sudut pandang sepenuhnya. Misalnya posisi duduk ke posisi berdiri atau pengambilan bidikan dari atas atau bawah dari subyek.
KOMPOSISI FOTOGRAFI
DEFINISI KOMPOSISI :KOMPOSISI = SUSUNAN, dalam bahasan seni rupa dan fotografi komposisi berarti susunan gambar dalam batasan satu ruang (Soelarko, 1990:19).
KOMPOSISI secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap (Sanyoto, 2004).
KOMPOSISI adalah susunan objek foto secara keseluruhan pada bidang gambar, sehingga objek menjadi pusat perhatian (FOI=Focus of Interest) (Veriasa, 2006).
UNSUR – UNSUR PEMBENTUK KOMPOSISI FOTOGRAFI :
GARIS
Adalah kumpulan dari titik – titik yang beraturan maupun tidak beraturan. Fotografer yang baik menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Garis memberi kesan seolah obyek membawa mata keluar dari gambar.
KONTRAS
kontras merupakan perbedaan yang sangat besar dari satu nada (bentuk dan warna) dengan yang lain. Foto yang terdiri dari hitam pekat dan putih murni saja adalah foto yang sangat kontras. Foto yang terdiri dari perbedaan nada-nada mencolok dikatakan kontras (hard), sedangkan sebaliknya foto yang menyajikan nada-nada berdampingan dikatakan lunak (soft).
TEKSTUR
Tekstur adalah nilai raba pada permukaan baik nyata maupun semu dan tekstur yang diberikan pada permukaan yang mungkin kasar, mungkin halus. ekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi subyek. Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita lihat, Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.Memotret tekstur dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan tersebut bila menyentuhnya. Sama seperti pattern, tekstur paling baik ditampilkan dengan beberapa variasi dan nampak melebar hingga keluar batas gambar.
SHAPE / BIDANG
Penentuan shape adalah salah satu formula paling sederhana yang dapat membuat sebuah foto menarik perhatian dan memberi prioritas pada sebuah elemen visual, sehingga obyak utama dapat teridentifikasi. Untuk membuat shape menonjol, anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari latar belakang yang terlalu ramai.
Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau perbedaan warna.
FORM / BENTUK
Form bertujuan untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta dari bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut, sehingga memunculkan dimensi yang berbeda.
PATTERN
Pattern merupakan pengulangan shape, garis dan warna adalah sebuah elemen visual yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan.
Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian pemerhati. Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar cenderung kurang kesan kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol.
TUJUAN MENGATUR KOMPOSISI :
- Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun “mood” suatu foto dan keseimbangan keseluruhan objek foto.
- Menyusun perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik sehingga terwujud sebuah kesatuan / unity dalam karya.
- Melatih kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik dalam pribadi pemotret.
3. Teknik Komposisi pada Fotografi bisa motret? pasti dijawab, bisa! tapi kalo ditanya, bisa motret dengan bagus? bisa jadi jawabnya rada lama… lalu ragu-ragu sebelum mengambil keputusan mo jawab apa… kalo ga, pasti berakhir dengan pertanyaan, motret dengan bagus itu yang gimana emang?
aku juga masi belom mahir2 banget dalam motret memotret… ga bisa bikin teori kalo keadaan cuaca begini musti bukaan segini… pencahayaan segini… nope!! aku cuma bisa ngerasain doang… tapi dari semua pengalaman yang udah aku alami… catet : pengalaman seorang amatir … aku bisa mengatakan satu hal yg paling penting kalo kita mengambil keputusan untuk memotret suatu obyek… yaitu komposisi!
emang perlu memikirkan komposisi dalam forografi? hmmm… menurutku ini malah yg paling pertama harus dipikirkan sebelum beranjak ke pencahayaan, kontras, warna dan lain-lain itu… karena kalo komposisi salah, yg ada kamu musti ngulangin motret lagi… iya kan?
Lalu… apa yg musti kamu lakukan dengan komposisi? begini… aku langsung kasi aja cara praktisnya…
memang ga ada yang ngelarang kalo kamu mo ngletakin obyek di tengah2 frame. tapiii, kamu akan membuat sesuatu yang lebih menarik secara komposisi ketika kamu meletakkan obyek agak off-center alias agak ke pinggir dari frame kamu… kenapa? meletakkan obyek di tengah frame akan cenderung memusatkan perhatian di tengah gambar, and thats it! nothing more… dan hasilnya foto akan menjadi datar… tapi dengan meletakkan obyek agak ke pinggir frame… kamu memberi kesempatan kepada para penikmat untuk menjelajah foto kamu itu…
Trus, gimana caranya?
yah… tetep musti ati2 juga meletakkan si obyek itu kalo mo menggeser titik fokusnya… Kamu bisa coba rumus pertigaan ini… ini udah banyak dipake oleh fotografer2 profesional untuk menghasilkan karya2 yang bagus… pada awalnya teori ini dipake oleh pelukis2 jaman dahulu kala di negeri antah berantah *hayah* …
Jadi gini… coba bayangkan frame dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Pembaginya adalah dua garis horizontal dan 2 garis vertikal… kemudian letakkan obyek foto kamu, atau obyek yg kamu anggap sebagai “obyek kunci” tepat atau dekat titik pertemuan garis (disebut point of power). Dengan begini, kamu akan membawa mata penikmat ke seluruh gambar, dan membangun komposisi yang lebih balance.
bisa diliat di contoh foto berikut… bisa diliat peletakkan itu obyek yg berupa petani yg lagi memanen padinya… dia ada off center di bagian kanan…
coba bandingin dengan yg begini…
kerasa ga “beda” nya…
obyek yg mo ditangkap sama… yaitu si petani yg lagi memanen padinya… tapi suasana sawahnya akan lebih terekam kalo memakai komposisi gambar yg pertama… obyek yang biasa bisa jadi “berbicara” banyak kalo komposisinya tepat… mungkin kalo si pemotret lebih berani lagi mengambil pembagian secara ekstrim dengan menempatkan obyek lebih kecil dan merekam sawah yg lebih banyak, mungkin akan foto ini bisa lebih banyak berbicara
…
contoh2 lain foto2 yang menggunakan komposisi rumus pertigaan… yang ini mah hasil unduhan dari mbah gugel…
selamat mencoba!!!!!!
4. Bereksplorasi dengan Komposisi Objek Fotografi
aLamathuR.com - Info untuk para fotografer pemula, pernahkan suatu ketika anda merasa kurang "sreg" dengan hasil jepretan sendiri, walaupun merasa sudah jungkir balik untuk mengambil gambar berbagai sudut obyek foto? Mungkin anda akan bertanya apakah ada yang keliru dalam teknik fotografi yang dikuasai, atau mungkin ada hal lain yang anda lupakan...
Oke, setelah Anda mempelajari segala persiapan yang dibutuhkan (baca: "Fotografi itu Menyenangkan"), pada bagian lanjutan ini kita akan membahas salah satu aspek yang cukup penting untuk mendapatkan hasil foto berkualitas, yaitu mengenal komposisi. Dalam dunia fotografi Komposisi bisa diartikan sebagai cara meletakkan objek pada bidang gambar. Dengan begitu gambar akan kelihatan enak dipandang. Tentu saja, untuk menghasilkan gambar demikian, perlu ada acuan.
Namun semuanya berpulang kepada pemotret. Bagaimana si pemotret memanfaatkan rasa seni sehingga penempatan gambar sesuai dengan komposisi. Berikut ini beberapa hal yang bisa jadi acuan. Antara lain:
Center of Interest
Sebelum memotret tentukan dulu obyek yang menjadi pusat perhatian. Obyek yang lain boleh saja dikesampingkan. Sebaiknya pusat perhatian menghadap ke pusat gambar. Misalnya kamu ingin memotret awan di laut. Maka bagian yang menonjol adalah awan, bukan pantai.
Latar Belakang
Sebaiknya menghindari latar belakang yang justru mengganggu obyek. Latar belakang yang rame misalnya, bisa saja justru menjadi pusat perhatian. Memotret orang misalnya, jika perlu menggunakan latar belakang polos. Dinding yang bercoret berangkali lebih menarik dibanding orang yang kita potret.
Bingkai Gambar
Bingkai yang dimaksud bukan seperti bingkai pada umumnya. Juga tidak harus mengelilingi ruangan. Tapi cukup dengan memanfaatkan obyek yang tersedia. Misalkan pohon pohon disisi kiri. Tujuannya untuk memberikankesan ruang.
Waktu yang Tepat
Umumnya foto yang diambil pada pagi atau sore menghasilkan gambar yang baik. Gambar yang diambil pada pagi hari akan memperlihatkan berkas cahaya dan memberikan kesan kesegaran. Pada obyek tertentu, kadang malah membutuhkan waktu tertentu untuk diambil. BUnga misalnya, yang akan kelihatan segar difoto pada pagi hari ketimbang sore.
Ruang Gerak
Pengambilan gambar pada obyek yang sedang bergerak seperti orang berlari, naik sepeda, , perlu memperhatikan ruang gerak obyek tersebut. Obyek yang diambil tidak dalam posisi "Center Frame" dapat menghasilkan gambar yang lebih indah dan hidup serta dapat menunjukkan arah pergerakan obyek tersebut.