METODEOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
Kunto Wibisono, S.E., M.Si
BUKU LITERATUR YANG DIANJURKAN
Cooper, DR dan Emory, CW. 1996. Metode Penelitian Bisnis, Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian, Edisi Kelima. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2003. Statistik Non Parametris Untuk Penelitian, Edisi Ketiga. Bandung: Alfabeta.
PENGENALAN METODOLOGI PENELITIAN
DEFINISI PENELITIAN
Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu (Sugiyono, 2003):
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 1
1. Rasional, berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal.
2. Empiris, berarti cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
3. Sistematis, proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
MENGAPA MEMPELAJARI METODE PENELITIAN
Penelitian perlu dipelajari karena melalui metode penelitian seseorang dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat. Terdapat dua faktor yang mendorong pengambilan keputusan ilmiah, yaitu (1) kebutuhan manajer akan informasi yang lebih banyak dan lebih baik; (2) tersedianya teknik dan peralatan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan ini. Mata kuliah ini akan memberikan
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 2
panduan tentang bagaimana mengenali penelitian yang baik serta bagaimana metode yang tepat untuk melaksanakan suatu penelitian (Cooper & Emory, 1996).
TUJUAN PENELITIAN
Pada dasarnya terdapat beberapa tujuan dalam melakukan penelitian, yaitu (Cooper & Emory, 1996):
1. Pelaporan, hanya melakukan pencatatan dari hasil pengamatan di lapangan.
2. Deskripsi, berusaha mencari jawaban tentang siapa, apa, bilamana, di mana dan bagaimana.
3. Penjelasan, berusaha mencari jawaban dari tujuan deskripsi namun disertai dengan penjelasan atas fenomena yang terjadi.
4. Prediksi, setelah memperoleh deskripsi dan penjelasan atas fenomena yang terjadi, dimungkinkan hasil penelitian tersebut digunakan sebagai dasar dalam memprediksi fenomena yang akan datang.
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 3
5. Pengendalian, merupakan hasil logis dari prediksi.
CIRI-CIRI PENELITIAN YANG BAIK (Cooper & Emory, 1996)
1. Maksud penelitian atau masalah penelitian harus didefinisikan dengan jelas dan tajam, tidak mengandung ambiguitas.
2. Prosedur penelitian harus diuraikan dengan rinci agar memungkinkan bagi peneliti lain untuk mengulangi penelitian tersebut.
3. Desain dan prosedur penelitian harus direncanakan dengan tepat untuk mencapai hasil penelitian yang objektif.
4. Peneliti harus melaporkan apa adanya (jujur).
5. Analisis data yang memadai dan sesuai dengan objek penelitiannya.
6. Kesimpulan harus ditunjang dengan data penelitian yang cukup.
7. Keyakinan hasil penelitian akan lebih baik jika penelitinya berpengalaman dan mempunyai reputasi yang baik.
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 4
KOMPONEN DAN HUBUNGAN DALAM PENELITIAN
Jika kita melakukan penelitian, biasanya kita akan mencoba mencari tahu jawaban akan pertanyaan “apa” dan “bagaimana” serta “mengapa”. Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, kita harus dapat menyatukan perumusan dan berbagai hal yang terkait dengan pengertian dalam penelitian yang akan dilakukan. Komponen-komponen yang harus diketahui sebelum melakukan penelitian akan diuraikan dalam subbab berikutnya.
Konstruk (Cooper & Emory, 1996)
Konstruk (construct) merupakan suatu bayangan antara pemikiran yang secara khusus diciptakan bagi suatu penelitian dan atau untuk tujuan membangun teori. Konstruk dibangun dengan mengkombinasikan konsep-konsep yang sederhana. Misalnya dalam penelitian akan menganalisis tentang kekayaan yang diperoleh seseorang, selanjutnya kata “kekayaan” harus dijabarkan dalam beberapa konsep yang lebih jelas lagi. Kata
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 5
kekayaan misalkan dapat dijabarkan dalam penghasilan dan warisan.
Konsep (Cooper & Emory, 1996)
Konsep merupakan sejumlah pengertian atau ciri yang berkaitan dengan berbagai peristiwa, objek, kondisi, situasi, dan hal-hal lain yang sejenis. Konsep-konsep diciptakan dengan menggolongkan dan mengelompokkan objek-objek atau peristiwa-peristiwa yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Konsep menjadi sangat penting dalam penelitian karena merupakan dasar pemikiran dan komunikasi antara peneliti dan objek penelitian.
Contoh menyamakan konsep adalah kata “penghasilan”. Dalam penelitian antara peneliti dan objek harus dapat menyamakan konsep dan memberikan perincian yang mendetail terkait tentang penghasilan. Misalnya (1) jarak waktu: mingguan, bulanan, tahunan; (2) sebelum atau sesudah dipotong pajak; (3) gaji dan upah saja atau termasuk bunga dan keuntungan atas modal.
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 6
Definisi (Cooper & Emory, 1996)
Kebingungan mengenai konsep dapat merusak nilai suatu penelitian tanpa sepengetahuan peneliti. Kata “penghasilan” secara umum mungkin sudah dapat ditangkap dan dibayangkan oleh setiap orang, namun kata ini dapat memberikan kerancuan karena penghasilan bagi setiap orang memberikan pengertian yang berbeda-beda. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam kerancuan konsep, maka dalam penelitian biasanya ditampilkan definisi operasional. Definisi operasional adalah suatu definisi yang dinyatakan dalam kriteria atau operasi yang dapat diuji secara khusus. Istilah tersebut harus mempunyai rujukan-rujukan empiris, artinya kita harus dapat menghitung, mengukur, atau dapat mengumpulkan informasi dari objek tersebut.
Variabel (Sugiyono, 2003)
Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Variabel merupakan atribut dari sekelompok orang atau objek penelitian yang mempunyai variasi antara satu dengan
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 7
lainnya dalam kelompok tersebut. Misalnya objek penelitian kekayaan dapat dijabarkan dalam variabel penghasilan dan warisan.
Jika peneliti menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya, maka terdapat beberapa jenis variabel, yaitu:
1. Variabel independen
Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, input, prediktor (predictor), atau antesenden atau sering dikenal dengan sebutan variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat) jadi variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi.
2. Variabel dependen
Variabel independen sering disebut sebagai variabel respon, output, kriteria (criterion), atau konsekuen dimana dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat dapat diartikan sebagai variabel yang
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 8
dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
3. Variabel moderator
Variabel moderator adalah variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan yang terjadi antara variabel independen dan variabel dependen.
4. Variabel mediasi
Variabel mediasi adalah variabel yang secara teoritis menjadi perantara antara variabel independen dan variabel dependen, tetapi tidak dapat dilihat dan diukur.
5. Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dijadikan pembanding dengan variabel independen, namun secara teori tidak berpengaruh baik langsung ataupun tidak langsung terhadap variabel dependen. Dalam penelitian biasanya vairabel ini dibuat konstan.
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 9
PROPOSISI DAN HIPOTESIS (Cooper & Emory, 1996)
Proposisi dapat diartikan sebagai suatu pernyataan mengenai konsep-konsep yang dapat dinilai benar atau salah jika merujuk kepada fenomena yang dapat diamati. Bilamana proposisi dirumuskan untuk diuji secara empiris, maka disebut sebagai hipotesis. Sebagai suatu pernyataan, maka hipotesis bersifat sementara atau dugaan.
Hipotesis dapat dikatakan baik jika memenuhi tiga syarat sebagai berikut:
1. Hipotesis harus sesuai dengan tujuannya.
2. Hipotesis harus dapat diuji.
3. Hipotesis yang digunakan harus lebih baik daripada hipotesis-hipotesis lain saingannya.
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 10
DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian adalah rencana dan strukutur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Beberapa jenis desain penelitian yang dapat digunakan adalah penjajakan, deskriptif, dan kausal (Cooper & Emory, 1996).
Studi Penjajakan
Studi penjajakan digunakan apabila peneliti belum mempunyai gambaran yang jelas mengenai masalah yang akan dihadapi dalam penelitiannya. Melalui penjajakan peneliti mengembangkan konsep-konsep dengan lebih jelas, menentukan prioritas, dan memperbaiki desain penelitian.
Untuk melakukan studi penjajakan, peneliti dapat menggunakan berbagai teknik pengumpulan data baik teknik kualitatif maupun kuantitatif, meskipun penjajakan biasanya lebih
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 11
menekankan pada teknik-teknik kualitatif. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk penjajakan adalah sebagai berikut:
1. Wawancara secara mendalam namun biasanya lebih bersifat pembicaraan bebas dan dengan pertanyaan yang tidak terstruktur.
2. Pengamatan objek penelitian untuk melihat responden dan lingkungan yang ada pada responden tersebut.
3. Mengamati film, foto, dan rekaman video terkait dengan objek penelitian.
4. Melakukan studi kasus untuk analisis kontekstual secara mendalam dari beberapa peristiwa atau kondisi yang serupa.
5. Melakukan studi etnografi.
6. Analisis dokumen untuk mengevaluasi catatan-catatan yang terkait dengan objek yang diteliti.
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 12
Studi Deskriptif
Studi deskriptif adalah studi yang digunakan untuk mempelajari aspek siapa, apa, bilamana, dan bagaimana dari suatu topik. Apapun bentuknya studi deskriptif mungkin membutuhkan keterampilan penelitian yang sama dengan studi kausal, dan kita harus menuntut standar yang sama tingginya untuk melakukan desain maupun pelaksanannya. Studi deskriptif paling sederhana menyangkut suatu pertanyaan atau hipotesis univariat dimana kita bertanya mengenai atau menyatakan sesuatu tentang bentuk, besar, distribusi, atau keberadaan variabel.
Studi Kausal
Unsur pokok dari hubungan sebab akibat (causation) adalah bahwa variabel X akan “menghasilkan” variabel Y, atau variabel X akan “menyebabkan” variabel Y terjadi. Meskipun kita tidak pernah mengetahui dengan pasti bahwa variabel X menyebabkan variabel Y terjadi, kita dapat mengumpulkan bukti-bukti yang
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 13
memperbesar keyakinan bahwa X menyebabkan Y. Untuk membuktikannya kita dapat mencari alasan berikut:
1. Adakah suatu kovariasi yang diprediksi antara X dan Y, apakah analisis yang dilakukan dapat menghasilkan bahwa X dan Y terjadi bersamaan sebagaimana telah dihipotesiskan? Bila X tidak terjadi apakah Y juga tidak terjadi? Bila X lebih sedikit apakah Y juga menjadi lebih sedikit? Bila terjadi kondisi tersebut maka hal ini menjadi salah satu pertanda bahwa mungkin ada hubungan kausal.
2. Apakah urutan waktu dari peristiwa-peristiwa bergerak dalam arah sebagaimana dikemukakan dalam hipotesis? Bilamana terdapat kondisi X terjadi sebelum Y? Bilamana Y terjadi sebelum X maka kita tidak yakin bahwa X menyebabkan terjadinya Y.
3. Mungkinkah kita menghilangkan penyebab lain yang mungkin dari Y? Apakah faktor lain seperti Z tidak berpengaruh terhadap Y?
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 14
POPULASI DAN SAMPEL
DEFINISI POPULASI DAN SAMPEL
Populasi
Populasi adalah seluruh komponen elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan. Adapun yang dimaksud dengan elemen adalah subjek dimana penelitian dilakukan. Pengertian lain dari populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apa yang diperlakukan dalam sampel harus dapat mewakili populasi karena kesimpulan hasil penelitian dari sampel akan diberlakukan untuk populasinya, bukan untuk sampelnya.
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 15
Ukuran Sampel
Salah satu syarat dalam penelitian adalah sampel yang diambil harus dapat representatif dalam mewakili populasi. Beberapa jumlah anggota sampel yang akan digunakan sebagai sumber data tergantung pada tingkat kepercayaan yang dikehendaki. Terdapat berbagai macam cara dan rumus yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah ukuran sampel yang ideal dan dianggap dapat mewakili populasi. Akan tetapi secara sederhana terdapat beberapa teori dasar yang dapat digunakan untuk mendukung dan mengukur secara kasar apakah sampel yang kita ambil dapat mewakili populasi atau belum dapat mewakili populasi yang ada. Pedoman dasar tersebut adalah sebagai berikut (Roscoe, 1992; dalam Sugiyono, 2003):
1. Ukuran sampel yang layak digunakan dalam penelitian adalah berkisar antara 30-500.
2. Bila sampel dibagi dalam kategori maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 16
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariat (misalnya korelasi atau regresi), maka jumlah sampel minimal adalah 10 kali jumlah variabel yang diteliti, dan atau 5 kali jumlah item kuesioner yang digunakan.
4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana yang menggunakan kelompok ekeperimen dan kelompok kontrol maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 hingga 20.
Sampel yang Baik
Dasar pengujian dan desain sampel adalah seberapa baik sampel tersebut dapat mencerminkan karakteristik populasi. Artinya sampel yang diambil tersebut harus valid, dimana validitas sampel tergantung pada dua hal:
Akurasi. Makna dari akurasi adalah sampai sejauh mana sampel tidak dipengaruhi oleh bias.
Ketelitian. Kriteria kedua desain sampel adalah ketelitian estimasi (precision of estimate).
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 17
Kunto Wibisono, S.E., M.Si
BUKU LITERATUR YANG DIANJURKAN
Cooper, DR dan Emory, CW. 1996. Metode Penelitian Bisnis, Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian, Edisi Kelima. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2003. Statistik Non Parametris Untuk Penelitian, Edisi Ketiga. Bandung: Alfabeta.
PENGENALAN METODOLOGI PENELITIAN
DEFINISI PENELITIAN
Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu (Sugiyono, 2003):
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 1
1. Rasional, berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal.
2. Empiris, berarti cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
3. Sistematis, proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
MENGAPA MEMPELAJARI METODE PENELITIAN
Penelitian perlu dipelajari karena melalui metode penelitian seseorang dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat. Terdapat dua faktor yang mendorong pengambilan keputusan ilmiah, yaitu (1) kebutuhan manajer akan informasi yang lebih banyak dan lebih baik; (2) tersedianya teknik dan peralatan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan ini. Mata kuliah ini akan memberikan
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 2
panduan tentang bagaimana mengenali penelitian yang baik serta bagaimana metode yang tepat untuk melaksanakan suatu penelitian (Cooper & Emory, 1996).
TUJUAN PENELITIAN
Pada dasarnya terdapat beberapa tujuan dalam melakukan penelitian, yaitu (Cooper & Emory, 1996):
1. Pelaporan, hanya melakukan pencatatan dari hasil pengamatan di lapangan.
2. Deskripsi, berusaha mencari jawaban tentang siapa, apa, bilamana, di mana dan bagaimana.
3. Penjelasan, berusaha mencari jawaban dari tujuan deskripsi namun disertai dengan penjelasan atas fenomena yang terjadi.
4. Prediksi, setelah memperoleh deskripsi dan penjelasan atas fenomena yang terjadi, dimungkinkan hasil penelitian tersebut digunakan sebagai dasar dalam memprediksi fenomena yang akan datang.
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 3
5. Pengendalian, merupakan hasil logis dari prediksi.
CIRI-CIRI PENELITIAN YANG BAIK (Cooper & Emory, 1996)
1. Maksud penelitian atau masalah penelitian harus didefinisikan dengan jelas dan tajam, tidak mengandung ambiguitas.
2. Prosedur penelitian harus diuraikan dengan rinci agar memungkinkan bagi peneliti lain untuk mengulangi penelitian tersebut.
3. Desain dan prosedur penelitian harus direncanakan dengan tepat untuk mencapai hasil penelitian yang objektif.
4. Peneliti harus melaporkan apa adanya (jujur).
5. Analisis data yang memadai dan sesuai dengan objek penelitiannya.
6. Kesimpulan harus ditunjang dengan data penelitian yang cukup.
7. Keyakinan hasil penelitian akan lebih baik jika penelitinya berpengalaman dan mempunyai reputasi yang baik.
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 4
KOMPONEN DAN HUBUNGAN DALAM PENELITIAN
Jika kita melakukan penelitian, biasanya kita akan mencoba mencari tahu jawaban akan pertanyaan “apa” dan “bagaimana” serta “mengapa”. Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, kita harus dapat menyatukan perumusan dan berbagai hal yang terkait dengan pengertian dalam penelitian yang akan dilakukan. Komponen-komponen yang harus diketahui sebelum melakukan penelitian akan diuraikan dalam subbab berikutnya.
Konstruk (Cooper & Emory, 1996)
Konstruk (construct) merupakan suatu bayangan antara pemikiran yang secara khusus diciptakan bagi suatu penelitian dan atau untuk tujuan membangun teori. Konstruk dibangun dengan mengkombinasikan konsep-konsep yang sederhana. Misalnya dalam penelitian akan menganalisis tentang kekayaan yang diperoleh seseorang, selanjutnya kata “kekayaan” harus dijabarkan dalam beberapa konsep yang lebih jelas lagi. Kata
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 5
kekayaan misalkan dapat dijabarkan dalam penghasilan dan warisan.
Konsep (Cooper & Emory, 1996)
Konsep merupakan sejumlah pengertian atau ciri yang berkaitan dengan berbagai peristiwa, objek, kondisi, situasi, dan hal-hal lain yang sejenis. Konsep-konsep diciptakan dengan menggolongkan dan mengelompokkan objek-objek atau peristiwa-peristiwa yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Konsep menjadi sangat penting dalam penelitian karena merupakan dasar pemikiran dan komunikasi antara peneliti dan objek penelitian.
Contoh menyamakan konsep adalah kata “penghasilan”. Dalam penelitian antara peneliti dan objek harus dapat menyamakan konsep dan memberikan perincian yang mendetail terkait tentang penghasilan. Misalnya (1) jarak waktu: mingguan, bulanan, tahunan; (2) sebelum atau sesudah dipotong pajak; (3) gaji dan upah saja atau termasuk bunga dan keuntungan atas modal.
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 6
Definisi (Cooper & Emory, 1996)
Kebingungan mengenai konsep dapat merusak nilai suatu penelitian tanpa sepengetahuan peneliti. Kata “penghasilan” secara umum mungkin sudah dapat ditangkap dan dibayangkan oleh setiap orang, namun kata ini dapat memberikan kerancuan karena penghasilan bagi setiap orang memberikan pengertian yang berbeda-beda. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam kerancuan konsep, maka dalam penelitian biasanya ditampilkan definisi operasional. Definisi operasional adalah suatu definisi yang dinyatakan dalam kriteria atau operasi yang dapat diuji secara khusus. Istilah tersebut harus mempunyai rujukan-rujukan empiris, artinya kita harus dapat menghitung, mengukur, atau dapat mengumpulkan informasi dari objek tersebut.
Variabel (Sugiyono, 2003)
Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Variabel merupakan atribut dari sekelompok orang atau objek penelitian yang mempunyai variasi antara satu dengan
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 7
lainnya dalam kelompok tersebut. Misalnya objek penelitian kekayaan dapat dijabarkan dalam variabel penghasilan dan warisan.
Jika peneliti menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya, maka terdapat beberapa jenis variabel, yaitu:
1. Variabel independen
Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, input, prediktor (predictor), atau antesenden atau sering dikenal dengan sebutan variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat) jadi variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi.
2. Variabel dependen
Variabel independen sering disebut sebagai variabel respon, output, kriteria (criterion), atau konsekuen dimana dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat dapat diartikan sebagai variabel yang
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 8
dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
3. Variabel moderator
Variabel moderator adalah variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan yang terjadi antara variabel independen dan variabel dependen.
4. Variabel mediasi
Variabel mediasi adalah variabel yang secara teoritis menjadi perantara antara variabel independen dan variabel dependen, tetapi tidak dapat dilihat dan diukur.
5. Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dijadikan pembanding dengan variabel independen, namun secara teori tidak berpengaruh baik langsung ataupun tidak langsung terhadap variabel dependen. Dalam penelitian biasanya vairabel ini dibuat konstan.
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 9
PROPOSISI DAN HIPOTESIS (Cooper & Emory, 1996)
Proposisi dapat diartikan sebagai suatu pernyataan mengenai konsep-konsep yang dapat dinilai benar atau salah jika merujuk kepada fenomena yang dapat diamati. Bilamana proposisi dirumuskan untuk diuji secara empiris, maka disebut sebagai hipotesis. Sebagai suatu pernyataan, maka hipotesis bersifat sementara atau dugaan.
Hipotesis dapat dikatakan baik jika memenuhi tiga syarat sebagai berikut:
1. Hipotesis harus sesuai dengan tujuannya.
2. Hipotesis harus dapat diuji.
3. Hipotesis yang digunakan harus lebih baik daripada hipotesis-hipotesis lain saingannya.
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 10
DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian adalah rencana dan strukutur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Beberapa jenis desain penelitian yang dapat digunakan adalah penjajakan, deskriptif, dan kausal (Cooper & Emory, 1996).
Studi Penjajakan
Studi penjajakan digunakan apabila peneliti belum mempunyai gambaran yang jelas mengenai masalah yang akan dihadapi dalam penelitiannya. Melalui penjajakan peneliti mengembangkan konsep-konsep dengan lebih jelas, menentukan prioritas, dan memperbaiki desain penelitian.
Untuk melakukan studi penjajakan, peneliti dapat menggunakan berbagai teknik pengumpulan data baik teknik kualitatif maupun kuantitatif, meskipun penjajakan biasanya lebih
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 11
menekankan pada teknik-teknik kualitatif. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk penjajakan adalah sebagai berikut:
1. Wawancara secara mendalam namun biasanya lebih bersifat pembicaraan bebas dan dengan pertanyaan yang tidak terstruktur.
2. Pengamatan objek penelitian untuk melihat responden dan lingkungan yang ada pada responden tersebut.
3. Mengamati film, foto, dan rekaman video terkait dengan objek penelitian.
4. Melakukan studi kasus untuk analisis kontekstual secara mendalam dari beberapa peristiwa atau kondisi yang serupa.
5. Melakukan studi etnografi.
6. Analisis dokumen untuk mengevaluasi catatan-catatan yang terkait dengan objek yang diteliti.
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 12
Studi Deskriptif
Studi deskriptif adalah studi yang digunakan untuk mempelajari aspek siapa, apa, bilamana, dan bagaimana dari suatu topik. Apapun bentuknya studi deskriptif mungkin membutuhkan keterampilan penelitian yang sama dengan studi kausal, dan kita harus menuntut standar yang sama tingginya untuk melakukan desain maupun pelaksanannya. Studi deskriptif paling sederhana menyangkut suatu pertanyaan atau hipotesis univariat dimana kita bertanya mengenai atau menyatakan sesuatu tentang bentuk, besar, distribusi, atau keberadaan variabel.
Studi Kausal
Unsur pokok dari hubungan sebab akibat (causation) adalah bahwa variabel X akan “menghasilkan” variabel Y, atau variabel X akan “menyebabkan” variabel Y terjadi. Meskipun kita tidak pernah mengetahui dengan pasti bahwa variabel X menyebabkan variabel Y terjadi, kita dapat mengumpulkan bukti-bukti yang
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 13
memperbesar keyakinan bahwa X menyebabkan Y. Untuk membuktikannya kita dapat mencari alasan berikut:
1. Adakah suatu kovariasi yang diprediksi antara X dan Y, apakah analisis yang dilakukan dapat menghasilkan bahwa X dan Y terjadi bersamaan sebagaimana telah dihipotesiskan? Bila X tidak terjadi apakah Y juga tidak terjadi? Bila X lebih sedikit apakah Y juga menjadi lebih sedikit? Bila terjadi kondisi tersebut maka hal ini menjadi salah satu pertanda bahwa mungkin ada hubungan kausal.
2. Apakah urutan waktu dari peristiwa-peristiwa bergerak dalam arah sebagaimana dikemukakan dalam hipotesis? Bilamana terdapat kondisi X terjadi sebelum Y? Bilamana Y terjadi sebelum X maka kita tidak yakin bahwa X menyebabkan terjadinya Y.
3. Mungkinkah kita menghilangkan penyebab lain yang mungkin dari Y? Apakah faktor lain seperti Z tidak berpengaruh terhadap Y?
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 14
POPULASI DAN SAMPEL
DEFINISI POPULASI DAN SAMPEL
Populasi
Populasi adalah seluruh komponen elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan. Adapun yang dimaksud dengan elemen adalah subjek dimana penelitian dilakukan. Pengertian lain dari populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apa yang diperlakukan dalam sampel harus dapat mewakili populasi karena kesimpulan hasil penelitian dari sampel akan diberlakukan untuk populasinya, bukan untuk sampelnya.
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 15
Ukuran Sampel
Salah satu syarat dalam penelitian adalah sampel yang diambil harus dapat representatif dalam mewakili populasi. Beberapa jumlah anggota sampel yang akan digunakan sebagai sumber data tergantung pada tingkat kepercayaan yang dikehendaki. Terdapat berbagai macam cara dan rumus yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah ukuran sampel yang ideal dan dianggap dapat mewakili populasi. Akan tetapi secara sederhana terdapat beberapa teori dasar yang dapat digunakan untuk mendukung dan mengukur secara kasar apakah sampel yang kita ambil dapat mewakili populasi atau belum dapat mewakili populasi yang ada. Pedoman dasar tersebut adalah sebagai berikut (Roscoe, 1992; dalam Sugiyono, 2003):
1. Ukuran sampel yang layak digunakan dalam penelitian adalah berkisar antara 30-500.
2. Bila sampel dibagi dalam kategori maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 16
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariat (misalnya korelasi atau regresi), maka jumlah sampel minimal adalah 10 kali jumlah variabel yang diteliti, dan atau 5 kali jumlah item kuesioner yang digunakan.
4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana yang menggunakan kelompok ekeperimen dan kelompok kontrol maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 hingga 20.
Sampel yang Baik
Dasar pengujian dan desain sampel adalah seberapa baik sampel tersebut dapat mencerminkan karakteristik populasi. Artinya sampel yang diambil tersebut harus valid, dimana validitas sampel tergantung pada dua hal:
Akurasi. Makna dari akurasi adalah sampai sejauh mana sampel tidak dipengaruhi oleh bias.
Ketelitian. Kriteria kedua desain sampel adalah ketelitian estimasi (precision of estimate).
Metodologi Penelitian – Kunto Wibisono, S.E., M.Si 17